Rabu, 28 September 2016

Be Korean in Dieng (Fanfiction Korea Sin B gfriend)

Sebelum saya menuliskan sebuah fanfiction, saya ingin menjelaskan apa itu Fanfiction.

Fanfiction adalah sebuah fiksi yang ditulis oleh penggemar suatu band, group, artis, model, dan film favorit mereka. Walaupun menggunakan orang-orang yang bersangkutan dengan hal tersebut. Bukan berarti penulis tersebut adalah penjiplak. Melainkan terinspirasi dari hal tersebut. 

Fanfiction tak akan di protes oleh sang artis, malahan artis tersebut memanfaatkan Fanfiction sebagai ladang untuk mengekspresikan kecintaannya pada idola tersebut. 

Baiklah, sekarang saya akan mulai menceritakan apa yang ingin saya tulis sekarang. So.. check this out ^ ^

Be Korean in Dieng

Namaku Hwang Shin Bi, aku adalah mahasiswa yang suka traveler ke berbagai tempat di Korea dan merekamnya lewat vlog.

Semua orang suka menonton vlogku dan memberi komentar bagus di sertai rekomendasi tempat-tempat asyik yang harus ku kunjungi. Aku bukanlah traveler yang menyukai keindahan dan kemajuan suatu negara, melainkan aku menyukai tempat-tempat asing dan sangat sederhana juga tradisional,

Kali ini ada seorang penonton vlogku dari Indonesia yang menyarankanku untuk ke Dieng, setelah mengobrol dengannya via email,

Katanya aku tak akan menyesal menempuh perjalanan melelahkan saat disana, melainkan ingin tinggal dan hidup disana.

Bayanganku soal Dieng Jawa Tengah sama saja dengan pegunungan yang aku datangi sebelumnya, banyak gunung, sejuk, indah, dan rasanya tak ingin pulang. Mungkin memang sama, tapi, tak ada salahnya mencoba.

Dari Korea aku menaiki pesawat dan mendarat di bandara Soekarno hatta, lalu singgah di rumah penontonku untuk sementara, sebenarnya bukan rumah, tapi ia ngekost.

Lalu aku melanjutkan perjalanan dengan bis antar provinsi, jadi bis tersebut terdapat toilet umum, bis provinsi biasanya dipakai untuk mudik hari raya, sama seperti di Korea, tapi mereka menyediakan bis yang lebih baik dan fasilitas umum yang lebih baik di banding di Indonesia.

Ngomong-ngomong soal Indonesia, Indonesia merdeka pada tanggan 17 Agustus 1945, dua hari sebelumnya Korea juga merayakan hari kemerdekaanya pada tanggal 15 Agustus 1945.

Selama perjalanan aku melihat perbedaan antara Indonesia dan Korea, soal makanan, makanan Indonesia enak-enak dan cocok di lidahku yang suka Kimchi dan makanan pedas, tapi yang menyebalkannya adalah orang-orang yang tak disiplin, macet, dan toilet umumnya kotor dan musti bayar, hehehe.

Tapi orang disini ramah-ramah dan suka berfoto bersama, mereka memujiku cantik dengan bahasa Indonesia, dan yang paling kuingat selalu, sebagian mereka memanggilku "bule Korea" lucu sekali sih mereka, padahal kebanyakan orang Indonesia memanggil orang barat dengan sebutan Bule. Kalau di Korea sih.. Kami tak memanggil orang asing dengan panggilan lucu begitu,

Juga selain itu, yang membuatku makin mencintai negri ini adalah ramyeon yang dijual disini, ramyeon adalah mie instan yang biasa kami makan. Mie instan disini beda dengan mie instan yang biasa kami makan. Yang biasanya kami makan mie instan harus berwarna merah, pedas, dan kental, juga di tambah topping sesuai selera. Tapi disini mie instan berwarna kuning pucat dengan kuah lalu ditambah topping telur yang direbus bersama, rasanya enak.. juga ada yang mie instan kering yang di beri kecap, aku rekomendasikan makan yang kering dan di beri kecap, atau biasa mereka sebut mie goreng.

Oke, aku turun di Wonosobo dan beristirahat sebentar menunggu bis kecil yang akan membawaku ke Dieng. Disini saja sudah terasa dinginnya, nyaris sama dengan Korea. 

Aku dan penumpang lain melihat bis kecil yang lewat, salah seorang penumpang menghentikannya, unik, kalau di Korea bis itu yang berhenti dan kita hanya menunjukkan kartu untuk membayar ongkos, tapi disini kita membayarnya langsung. Bis kecil ini di sebut elf, tapi yang lebih kecil lagi di sebut angkot, biasanya berada di kota-kota yang lebih besar.

***

Akhirnya kami sampai di Dieng, aku langsung menyalakan kameraku dan menyapa semua penontonku. Aku yakin mereka pasti senang, ditambah lagi nanti aku akan punya subscriber orang Indonesia. Yay!

Aku berjalan menuju home stay yang ku pesan beberapa hari yang lalu, aku beristirahat sebentar dan memilih destinasi mana yang ingin ku kunjungi,

Aku memilih untuk ke Candi Arjuna terlebih dahulu, soalnya sudah lama aku penasaran soal Candi-Candi yang ada di Indonesia. Aku beristirahat dan mencharge kameraku.

Trip

Aku membuat video lagi sambil memakan kentang khas Dieng yang terkenal enak, aku di beritahukan oleh pemilik home stay untuk mencobanya,

Sebelum kemari aku belajar bahasa Indonesia dulu, jadi sedikit-sedikit aku dapat melakukannya. Walaupun akhirnya aku berbicara sambil memakai bahasa tarzan dan terkadang keceplosan berbahasa Korea. Mereka hanya tertawa. 

Lalu aku mempotret semua puing-puing yang ada, ada yang bekas tempat mandi raja, ada yang bekas balai pertemuan, dan akhirnya aku sampai pada Candi Arjuna. Candi Arjuna terdapat lima buah candi, ternyata candi-candi itu terbuat dari batu. Dulu aku pernah bertanya soal Indonesia, mengapa Candi-candi di Indonesia dan peninggalan-peninggalan kerajaannya lebih banyak yang mirip dengan kebudayaan Hindu-Buddha. Jawabannya adalah Indonesia dulu memiliki hubungan perdagangan pertamakali dengan India. Jadi, kebanyakan peninggalan-peninggalan kerajaannya mirip dengan kebudayaan Hindu-Buddha, selain itu nama-nama rajanya mirip dengan raja-raja India.

Kalau Kebudayaan Indonesia di pengaruhi oleh Kebudayaan Hindu-Buddha dari India, Bagaimana dengan Kebudayaan Korea? Kebudayaan Korea banyak di pengaruhi oleh Kebudayaan Cina, jadi jangan heran kalau di Korea banyak sekali bangunan Kerajaan mirip dengan bangunan kerajaan di Cina. Tapi, Indonesia dan Korea juga pernah di jajah oleh Jepang sebelumnya. 

Oke, setelah ke Candi Arjuna aku pergi ke telaga Warna, katanya telaga ini bisa berubah warnanya, tapi kali ini aku melihat telaga berwarna hijau. Aku melihat sekelompok pelajar sedang perpisahan sepertinya. Aku melihat anak laki-laki di ujung dahan pohon yang sudah lama tumbang di pinggir telaga. Ia sedang berfoto disana, aku ingin mencobanya.

Aku menyalakan kamera lagi merekam ia diam-diam dengan teman-temannya yang memotretnya lalu merekam keadaan sekitar. Ternyata benar, disini sangat sejuk rasanya tak ingin pulang, sungguh!

Besoknya aku pergi ke Sikunir ditemani beberapa pendaki, aku datang pada jam 3 pagi, sungguh aku melewati hutan-hutan yang gelap dan jalanan yang sedikit berbatu, perjalanan kami ditemani oleh udara sejuk dan dingin khas pegunungan, juga oleh bulan dan bintang-bintang yang masih terlihat, benar-benar indah.

Lalu kami sampai dan mulai mendaki, pendakian pertama kami masih bisa bercanda-canda, lalu beberapa saat mulai di atas kami sudah kehabisan napas, lalu saat di dekat puncak, aku melihat langit yang berwarna hitam sedikit memudar menjadi berwarna biru dongker dengan perpaduan warna merah, oranye, kuning, menjadi satu, sebentar lagi aku akan melihat golden sunrise.

Aku merekam moment itu dengan teman-teman baruku, napasku menjadi beruap seperti di Korea saat musim dingin. Katanya kalau disini saat musim hujan, hujan akan berubah menjadi salju. Pasti orang-orang kota di sini akan sangat menikmati moment ini, karena di Indonesia tak akan pernah ada salju. Memang sih, Indonesia panas, kulitku saja mulai menggelap.

Sekitar jam 5 sepertinya, golden sunrise mulai muncul perasaanku puas melihat golden sunrise itu. Setelahnya aku turun, makan dan menghangatkan badan. Lalu melihat danau kecebong, sangat melelahkan. Juga melihat monumen tragedi tahun 70-an. Setelah itu aku kembali ke home stay.

Aku benar-benar tak ingin pulang, disini terasa damai. 

Oh iya, besok aku harus pulang, padahal aku ingin berlama-lama disini. Aku pulang, tapi belum pulang ke Korea. Aku masih berlama-lama di Jakarta, aku baru tahu kalau orang-orang disini makan dengan sendok dan garpu, atau dengan sendok saja, bahkan tangan. 

Tapi di Korea kami makan dengan sumpit dan sendok bersamaan, dan tak lupa ada kimchi. Selain makanan, transportasi disini juga banyak, malah sudah berbasis online. Ojek online, taksi online, bis saja banyak, ada metro mini, juga ada angkot. 

Keseniannya juga banyak, aku bingung ingin menyebut yang mana yang jelas dari sabang sampai merauke mereka berbeda-beda, bahasanya juga, tapi disamakan dengan bahasa Indonesia yang mirip dengan bahasa Melayu. Kalau di Korea pakaian adat ya hanbok, kalau musik ya hanya itu, bahasa ya Korea.

Negri ini sangat unik, tapi kenapa pemuda-pemudi disini tak peduli sama sekali? Di sini luar biasa, pantas negara ini dulunya di jajah oleh banyak negara. Pemuda-pemudi disini lebih banyak yang memilih mengikuti gaya kebarat-baratan atau banyak juga yang mengikuti gaya kami, padahal gaya mereka juga bagus kok. 

***

Sekarang saatnya aku pulang ke Korea dan mengupload videoku di kamar sambil menjelaskan perbedaan Korea dan Indonesia juga kesanku selama di Dieng.

---------------------------

Terimakasih sudah mau menyempatkan membaca Fanfiction saya yang masih berantakan, saya menulis ini sampai malam hehe. 

Jadi, terlihat sangat tak beraturan, 

Sebelumnya saya pernah ke Dieng dalam rangka perpisahan sekolah, jadi ingatan soal di Dieng masih berbekas, bagaimana sejuknya, damainya, disana hingga saya tak ingin pulang lagi ke Tangerang.

Selain itu, saya juga Kpopers alias penggemar Kpop, saya mengambil nama dari anggota girl group Gfriend bernama Hwang Eunbi atau Sin B. Saya suka sekali menulis ff, di wattpad saya sudah menulis banyak ff. Saya juga suka drama Korea, jadi, kegiatan mereka saya amati dan waktu SMA sering saya tirukan, baik gaya bicara maupun kehidupan sehari-harinya hehehe..

Mohon maaf, kalau tulisan ini menyinggung banyak pihak atau tidak mencantumkan sumber tertentu, atau terkesan tidak sopan dan sangat berantakan. InsyaAllah, saya akan memperbaikinya lagi. 

Salam, shfiya

Senin, 26 September 2016

Hakikat Seorang Manusia

Sebagai seorang manusia kita di ciptakan sebagai makhluk sosial yang memiliki akal, nafsu, dan hati nurani. Oleh tiga sifat dasar yang ada dalam diri manusia, kita di beri amanah untuk menjalankan tugas oleh Allah Swt untuk menjadi khalifah di bumi.

Akan tetapi karena manusia mengetahui amanah tersebut, manusia tersebut menjadi serakah dan saling berlomba-lomba untuk menguasai dunia. Padahal Allah Swt memberikan tugas tersebut agar kita menjaga kedamaian dan keharmonisan, bukannya di gunakan untuk menghancurkannya.

Hakikat seorang manusia yang sebenarnya selain menjadi seorang pemimpin di muka bumi ini adalah dapat mempertajam akal dan hati nurani untuk membantu juga peduli pada sesama. Selain itu, manusia juga di haruskan mengontol hawa nafsu pribadi.

Tiga syarat itu terdengar mudah dilakukan, tapi pada realitanya terkadang diri kita sendiri masih kesulitan untuk mengendalikannya. Akan dikatakan manusia itu pemimpin yang berhasil adalah orang-orang yang dapat mengendalikan tiga hal tersebut.

Karena manusia tersebut dapat memimpin dirinya, maka ia dapat dikatakan bisa memimpin orang lain. Untuk dapat memimpin orang lain, kita harus bisa mengerti apa yang di inginkan oleh mereka. Jadi, satu kepala haruslah mengerti ribuan kepala lainnya.

Mengapa demikian? Karena kembali lagi, seorang manusia adalah makhluk sosial yang memiliki akal, nafsu, dan hati nurani, jadi agar dapat bertahan hidup dalam artian di terima dalam lingkungan masyarakat. Manusia tersebut haruslah dapat membaur dengan masyarakat sekitar.

Terdapat pertanyaan dalam hal ini, diantaranya adalah :

Bagaimana kalau manusia tersebut gagal dalam menjalani tugasnya sebagai manusia yang dimaksud dalam teks ini?

Menurut pendapat saya pribadi, lebih baik sebagai manusia haruslah saling membantu dan saling mengingatkan.

Bagaimana kalau manusia tersebut menolak untuk dinasehati dan dibantu?

Baiklah, menurut saya pribadi orang tersebut haruslah mendapatkan sanksi sosial sesuai norma yang dapat diterima dengan lingkungan sekitar. Agar ia tak lagi melakukannya lagi.

Bagaimana kalau reaksinya saat diberikan sanksi sosial bukannya malu untuk mengulanginya lagi, tetapi ia malah semakin menyimpang dan membuat keresahan masyarakat banyak?

Tetaplah membantunya dan kita haruslah memberikannya pemahaman agama dan logika yang lebih baik padanya. InsyaAllah saya yakin orang tersebut akan kembali pada jalan yang seharusnya ia ambil.

Jadi, bisa disimpulkan pada hakikatnya semua manusia adalah seorang pemimpin bagi dirinya sendiri ataupun orang lain. Agar menjadi manusia yang berhasil kita harus bisa menajamkan akal dan hati nurani serta dapat mengendalikan nafsu. Selain itu manusia di tugaskan untuk menjaga bumi, bukanlah menghancurkannya. Manusia yang sebenar-benarnya adalah yang dapat mengarahkan orang lain yang menyimpang agar dapat kembali ke jalan yang benar.


I'm back

Haiiii gue kembali lagiii

Alhamdulillah setelah lama hiatus tiga tahun,

Sekarang gue udah kuliah di Jurusan Psikologi di Gunadarma,

Gue masih maba nihh

Masih mencoba menyesuaikan diri dengan temen-temen gue dikampus dan suasananya,

Sumpah kuliah itu beda banget sama SMA :"

Kangen waktu jadi anak SMA..

Wkwkk oke, di blog ini gue bakal nulis tentang kebanyakan cerita, artikel, dan promo wattpad gue, dan ngerjain tugas wkwk

Oiya follow, baca, dan vomments cerita gue di wattpad

Username gue : kimwagyu

Cuma gue satu satunya yang namanya kimwagyu wkwk

Jangan lupa follow ig gue @shfiya dan @kim.wa.gyu

Oke? Thankyouu..